Bappeda: Perubahan perilaku pengaruhi percepatan penurunan stunting

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam pembangunan di tingkat daerah. Salah satu isu yang saat ini sedang menjadi perhatian adalah penurunan angka stunting di Indonesia. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang disebabkan oleh kurangnya gizi pada anak-anak di bawah usia lima tahun.

Untuk mengatasi masalah stunting ini, Bappeda mengambil pendekatan yang berfokus pada perubahan perilaku masyarakat. Hal ini dikarenakan stunting tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi semata, tetapi juga oleh kebiasaan dan pola hidup yang kurang sehat. Dengan mengubah perilaku masyarakat, diharapkan angka stunting dapat turun secara signifikan.

Perubahan perilaku yang dilakukan oleh Bappeda meliputi edukasi tentang pentingnya gizi seimbang, pola makan yang sehat, serta praktik sanitasi yang baik. Selain itu, Bappeda juga bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan organisasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mencegah stunting.

Percepatan penurunan stunting membutuhkan komitmen dan kerjasama dari semua pihak terkait. Bappeda sebagai lembaga perencana pembangunan di daerah memiliki peran yang sangat penting dalam upaya ini. Dengan mengambil pendekatan perubahan perilaku, diharapkan angka stunting di Indonesia dapat turun secara signifikan dan anak-anak dapat tumbuh dengan sehat dan berkualitas.