Ahli bantah makan daging kambing tingkatkan risiko hipertensi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa makan daging kambing secara berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi. Para ahli kesehatan pun mengingatkan masyarakat untuk membatasi konsumsi daging kambing agar terhindar dari penyakit tekanan darah tinggi.

Daging kambing memang merupakan makanan yang populer di Indonesia, terutama saat perayaan Idul Adha. Namun, konsumsi daging kambing yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak jenuh dalam tubuh, yang kemudian dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah.

Menurut Dr. Andika, seorang ahli gizi dari Universitas Indonesia, konsumsi daging kambing sebaiknya dibatasi hanya beberapa kali dalam seminggu. Hal ini karena daging kambing mengandung tinggi lemak jenuh yang dapat merusak kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Selain itu, para ahli kesehatan juga menyarankan agar masyarakat lebih memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, dan protein nabati sebagai pengganti daging kambing. Kandungan serat dan antioksidan dalam sayuran dan buah-buahan dapat membantu menurunkan risiko hipertensi.

Meskipun daging kambing merupakan sumber protein yang baik, namun konsumsi yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan tubuh. Masyarakat diimbau untuk lebih memperhatikan pola makan mereka agar terhindar dari penyakit-penyakit berbahaya seperti hipertensi.

Dengan membatasi konsumsi daging kambing dan lebih memilih makanan sehat, kita dapat menjaga kesehatan tubuh dan mencegah risiko hipertensi. Keseimbangan dalam pola makan sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh, jadi mari kita lebih memperhatikan apa yang kita konsumsi setiap harinya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.