Studi sebut wanita 40 persen berisiko alami depresi saat perimenopause

Menopause adalah tahap alami dalam kehidupan seorang wanita yang biasanya terjadi di usia 45-55 tahun. Namun, sebelum wanita mencapai tahap menopause, mereka akan mengalami periode yang disebut perimenopause. Perimenopause adalah tahap transisi menuju menopause yang biasanya dimulai sekitar 4-5 tahun sebelum menopause sebenarnya terjadi.

Selama perimenopause, tubuh wanita mengalami perubahan hormon yang signifikan, termasuk penurunan kadar estrogen. Perubahan hormonal ini dapat menyebabkan gejala seperti hot flashes, mood swings, kesulitan tidur, dan bahkan depresi.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of North Carolina di Chapel Hill, sekitar 40 persen wanita berisiko mengalami depresi selama perimenopause. Penelitian ini melibatkan lebih dari 1.300 wanita yang sedang mengalami perimenopause.

Depresi selama perimenopause dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan dan kualitas hidup wanita. Depresi dapat mempengaruhi kemampuan wanita untuk menjalani aktivitas sehari-hari, hubungan sosial, dan kesehatan fisik secara keseluruhan.

Untuk mengatasi depresi selama perimenopause, penting bagi wanita untuk mencari bantuan medis dan dukungan sosial. Konsultasikan dengan dokter atau spesialis kesehatan mental untuk mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi individu.

Selain itu, menjaga gaya hidup yang sehat juga dapat membantu mengurangi risiko depresi selama perimenopause. Melakukan olahraga secara teratur, mengonsumsi makanan sehat, tidur yang cukup, dan mengelola stres dengan baik dapat membantu menjaga kesehatan mental dan emosional.

Dengan kesadaran akan risiko depresi selama perimenopause, diharapkan wanita dapat lebih memperhatikan kesehatan mental mereka dan mencari bantuan jika membutuhkannya. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dan perawatan yang tepat dapat membantu wanita melewati tahap perimenopause dengan lebih baik.